Sabtu, 13 April 2013

GERAK LURUS

Balapan motor Drag yang saya tonton di track di kota asal saya mengingatkan pada bahasan dosen fisika mengenai gerak lurus. Tapi apakah benar balap Drag ini adalah contoh aplikasi Gerak lurus. Yuk kita bahas mengenai gerak lurus yang menjadi bahan presentasi saya di pertemuan kedua kuliah.

Gerak lurus adalah gerak suatu benda atau objek pada lintasan garis lurus. atau sering kita sebut ini benda mengalami transisi atau perpindahan. Nah, sering kita salah mengartikan antara perpindahan dengan Jarak. Dimana Perpindahan merupakan transisi dari titik satu ke titik lainnya pada lintasan. Sedangkan Jarak adalah Total atau keseluruhan jarak yang di tempuh pada saat benda tersebut bergerak.

Pembahasan pada gerak lurus ini meliputi jarak, perpindahan, kecepatan, percepatan, Gerak lurus beraturan dan Gerak Lurus Berubah Beraturan. Bahas satu-satu yuk.

Perpindahan dan jarak sudah dijelaskan sebelumnya, maka bisa di lihat pada gambar berikut :






dari gambar di atas perpindahan terjadi dari titik A ke titik B, sedang kan jarak adalah panjang lintasan dari A ke B kemudian kembali lagi ke A.

Berikutnya, Kecepatan adalah Perpindahan kedudukan benda dari titik awal ke titik akhir (dX) di bagi dengan waktu jarak tempuh. Kecepatan adalah besaran Vektor dimana kecepatan mempunyai arah dan nilai. Total perpindahan (dX) atau Kecepatan rata-rata dapat di analogikan sebagai gambar berikut :
 
 V=Rata-rata garis yang menghubungkan X1 dan X2.

atau bisa di rumuskan sebagai berikut :

atau di rumuskan juga seperti berikut ini :


Berikutnya Kecepatan sesaat atau sering kita kenal dengan percepatan. kecepatan rata-rata apabila selang waktu mendekati nol. maka bisa di tuliskan pada turunan matematika sebagai berikut :

maka kecepatan bisa di rumuskan sebagai berikut :


dimana : V = adalah simbol kecepatan (m/s)
              X = Jarak total yang di tempuh (m)
              t = waktu yang diperlukan (detik atau sekon)

karena ada keperluan mendadak untuk bahasan percepatan, GLB dan GLBB, saya post kan di next. Semoga pembahasan yang sederhana ini bisa membantu bagi sobat yang sama-sama sedang belajar seperti saya.
terima kasih.


Sumber :
http://www.wikipedia.com



Kamis, 11 April 2013

Stoikiometri

Perkuliahan pertama memang bisa dibilang awalnya orang bingung, kenapa? karena pada saat bertemu dengan dosen yang menjelaskan, kita masih bingung dengan apa sih ini apa sih itu. Itupun terjadi kepada saya sob, karena pada saat awal kuliah dengan dosen kimia saya mendapatkan materi yang harus saya presentasikan itu belum saya dengan sebelumnya (maklum basic pendidikanya bukan di khususkan pada kimia). Tapi hal ini memacu saya untuk lebih banyak mencari ketimbang bengong saya membaca judulnya. Nah mungkin saya akan berbagi sedikit tentang materi "Stoikiometri" ini, walau sedikit yang penting berbagi.


Stoikiometri adalah dalam ilmu kimia (kadang disebut stoikiometri reaksi untuk membedakannya dari stoikiometri komposisi) adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata stoikiometri ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran).

Hukum kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling
fundamental dalam kimia adalah hukum konservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak
terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa. Fisika modern menunjukkan
bahwa sebenarnya yang terjadi adalah konservasi energi, dan bahwa energi dan massa
saling berhubungan suatu konsep yang menjadi penting dalam kimia nuklir. Konservasi
energi menuntun ke suatu konsep-konsep penting mengenai kesetimbangan,
termodinamika, dan kinetika.

Hukum tambahan dalam kimia mengembangkan hukum konservasi massa. Hukum
perbandingan tetap dari Joseph Proust menyatakan bahwa zat kimia murni tersusun dari
unsur-unsur dengan formula tertentu kita sekarang mengetahui bahwa susunan struktural
unsur-unsur ini juga penting.
 
Hukum perbandingan berganda dari John Dalton menyatakan bahwa zat-zat kimia tersebut
akan ada dalam proporsi yang berbentuk bilangan bulat kecil (misalnya 1:2; O:H dalam air
= H2O); walaupun dalam banyak sistem (terutama biomakromolekul dan mineral) rasio ini
cenderung membutuhkan angka besar, dan sering diberikan dalam bentuk pecahan.
Senyawa seperti ini dikenal sebagai senyawa non-stoikhiometrik.
Selain itu Hukum-hukum kimia yang berkaitan dengan Stoikiometri adalah ;

Nah dari penjelasan diatas maka, Stoikiometri didasarkan pada hukum-kukm dasar kimia yaitu : Hukum kekekalan massa, hukum Hukum perbandingan tetap dan hukum perbandingan berganda.

mungkin tidak banyak saya menyampaikan penjelasanya, jika sobat ingin mengetahui lebih banyak bisa berkunjung source nya langsung yaitu :

http://wikipedia

Rabu, 10 April 2013

NUKLIR & krisis Energi



Indonesia dilanda krisis lagi teman. Tapi krisis sekarang bukanlah krisis ekonomi yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu, krisis yang Indonesia landa sekarang adalah krisis energi. Timbul pertanyaan dibenak kita “kok bisa?, mengapa bisa terjadi krisis ? Kenapa bisa krisis energy?”. Hal ini disebabkan ketergantungan kita dalam menggunaan bahan bakar fosil yang notabene adalah hasil dari alam yang tidak dapat diperbaharui dan dengan jumlah yang besar dalam kehidupan kita mengakibatkan berkurang dan langka ketersediaan bahan bakar fosil di alam. Bukan pembahasan baru mengenai bahan bakar fosil ini, karena sudah banyak penelitian dan riset dalam hal energi. Ketergantungan kita pada bahan bakar fosil ini bisa dilihat pada penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan, pembangkit listrik dan kehidupan sehari-hari yang kian bertambah tiap hari. Sehingga semakin banyaknya penggunaan ini tidak menutup kemungkinan cepat berkurang dan habisnya bahan bakar fosil ini. Dewasa ini banyak sekali penelitian dan penemuan teknologi terbarukan yang digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil, mulai dari teknologi angin, panas matahari (solar cell), air dan teknologi terbarukan yang masih banyak di perdebatkan adalah teknologi nuklir.
Apa itu Nuklir?. Nuklir yang dihasilkan dari pancaran radioaktif dari uranium. Reaksi nuklir ini juga merupakan hasil terapan dari kesetaraan masa, energy dan kecepatan cahaya yang menghasilkan energi baru dengan jumlah yang besar seperti teori yang di ungkapkan oleh Einstein. Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia).
Dikenal ada dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Dimana Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi manusia. Seperti contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Energi listrik yang dihasilkan 1 gram Uranium sebanyak 1 gram dapat menyalakan TV dengan daya 100 Watt selama 7,78 tahun. Ini membuktikan bahwa energi yang dihasilkan dari bahan bakar nuklir sangatlah besar sampai berkali-kali lipat. Sehingga akan sangat efisien dengan bahan bakar nuklir yang sedikt menghasilkan energy yang banyak. Data pada gambar di bawah adalah tentang jumlah bahan bakar yang diperlukan dalam 1 tahun untuk masing-masing pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW berdasarkan.
Dari diagram tersebut bisa dilihat bahwa untuk 1 gram bahan bakar Uranium dapat menghasilkan energi listrik yang setara dengan 3 ton bahan bakar batubara, atau 2000 liter minyak bumi. Sehingga tepatlah jika Nuklir di jadikan jawaban untuk masalah krisis energy di Indonesia.
Dan untuk penerapan teknologi ini harus dengan pengawasan, riset serta penanganan yang harus melalui metode dan teknologi yang dapat memaksimalkan hasil teknologi nuklir ini dan meminimalkan resiko dari nuklir tersebut.

Sumber Bacaan :