Indonesia dilanda krisis lagi teman. Tapi krisis sekarang
bukanlah krisis ekonomi yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu, krisis
yang Indonesia landa sekarang adalah krisis energi. Timbul pertanyaan dibenak
kita “kok bisa?, mengapa bisa terjadi krisis ? Kenapa bisa krisis energy?”. Hal
ini disebabkan ketergantungan kita dalam menggunaan bahan bakar fosil yang
notabene adalah hasil dari alam yang tidak dapat diperbaharui dan dengan jumlah
yang besar dalam kehidupan kita mengakibatkan berkurang dan langka ketersediaan
bahan bakar fosil di alam. Bukan pembahasan baru mengenai bahan bakar fosil
ini, karena sudah banyak penelitian dan riset dalam hal energi. Ketergantungan
kita pada bahan bakar fosil ini bisa dilihat pada penggunaan bahan bakar fosil
pada kendaraan, pembangkit listrik dan kehidupan sehari-hari yang kian
bertambah tiap hari. Sehingga semakin banyaknya penggunaan ini tidak menutup
kemungkinan cepat berkurang dan habisnya bahan bakar fosil ini. Dewasa ini
banyak sekali penelitian dan penemuan teknologi terbarukan yang digunakan
sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil, mulai dari teknologi angin,
panas matahari (solar cell), air dan teknologi terbarukan yang masih banyak di
perdebatkan adalah teknologi nuklir.
Apa itu Nuklir?. Nuklir yang dihasilkan dari pancaran
radioaktif dari uranium. Reaksi nuklir ini juga merupakan hasil terapan dari
kesetaraan masa, energy dan kecepatan cahaya yang menghasilkan energi baru
dengan jumlah yang besar seperti teori yang di ungkapkan oleh Einstein. Uranium
biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan
hewan (termasuk manusia).
Dikenal ada dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan
reaksi fisi nuklir. Dimana Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan
dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga
dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi
pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi
dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi
fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya
bagi manusia. Seperti contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di
hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga
memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah
ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Energi listrik yang dihasilkan 1 gram Uranium sebanyak 1
gram dapat menyalakan TV dengan daya 100 Watt selama 7,78 tahun. Ini membuktikan
bahwa energi yang dihasilkan dari bahan bakar nuklir sangatlah besar sampai
berkali-kali lipat. Sehingga akan sangat efisien dengan bahan bakar nuklir yang
sedikt menghasilkan energy yang banyak. Data pada gambar di bawah adalah
tentang jumlah bahan bakar yang diperlukan dalam 1 tahun untuk masing-masing
pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW berdasarkan.
Dari diagram tersebut
bisa dilihat bahwa untuk 1 gram bahan bakar Uranium dapat menghasilkan energi
listrik yang setara dengan 3 ton bahan bakar batubara, atau 2000 liter minyak
bumi. Sehingga tepatlah jika Nuklir di
jadikan jawaban untuk masalah krisis energy di Indonesia.
Dan untuk penerapan teknologi ini harus dengan pengawasan, riset
serta penanganan yang harus melalui metode dan teknologi yang dapat
memaksimalkan hasil teknologi nuklir ini dan meminimalkan resiko dari nuklir
tersebut.
Sumber
Bacaan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar