Rabu, 10 April 2013

NUKLIR & krisis Energi



Indonesia dilanda krisis lagi teman. Tapi krisis sekarang bukanlah krisis ekonomi yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu, krisis yang Indonesia landa sekarang adalah krisis energi. Timbul pertanyaan dibenak kita “kok bisa?, mengapa bisa terjadi krisis ? Kenapa bisa krisis energy?”. Hal ini disebabkan ketergantungan kita dalam menggunaan bahan bakar fosil yang notabene adalah hasil dari alam yang tidak dapat diperbaharui dan dengan jumlah yang besar dalam kehidupan kita mengakibatkan berkurang dan langka ketersediaan bahan bakar fosil di alam. Bukan pembahasan baru mengenai bahan bakar fosil ini, karena sudah banyak penelitian dan riset dalam hal energi. Ketergantungan kita pada bahan bakar fosil ini bisa dilihat pada penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan, pembangkit listrik dan kehidupan sehari-hari yang kian bertambah tiap hari. Sehingga semakin banyaknya penggunaan ini tidak menutup kemungkinan cepat berkurang dan habisnya bahan bakar fosil ini. Dewasa ini banyak sekali penelitian dan penemuan teknologi terbarukan yang digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil, mulai dari teknologi angin, panas matahari (solar cell), air dan teknologi terbarukan yang masih banyak di perdebatkan adalah teknologi nuklir.
Apa itu Nuklir?. Nuklir yang dihasilkan dari pancaran radioaktif dari uranium. Reaksi nuklir ini juga merupakan hasil terapan dari kesetaraan masa, energy dan kecepatan cahaya yang menghasilkan energi baru dengan jumlah yang besar seperti teori yang di ungkapkan oleh Einstein. Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia).
Dikenal ada dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Dimana Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi manusia. Seperti contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Energi listrik yang dihasilkan 1 gram Uranium sebanyak 1 gram dapat menyalakan TV dengan daya 100 Watt selama 7,78 tahun. Ini membuktikan bahwa energi yang dihasilkan dari bahan bakar nuklir sangatlah besar sampai berkali-kali lipat. Sehingga akan sangat efisien dengan bahan bakar nuklir yang sedikt menghasilkan energy yang banyak. Data pada gambar di bawah adalah tentang jumlah bahan bakar yang diperlukan dalam 1 tahun untuk masing-masing pembangkit listrik berkapasitas 1000 MW berdasarkan.
Dari diagram tersebut bisa dilihat bahwa untuk 1 gram bahan bakar Uranium dapat menghasilkan energi listrik yang setara dengan 3 ton bahan bakar batubara, atau 2000 liter minyak bumi. Sehingga tepatlah jika Nuklir di jadikan jawaban untuk masalah krisis energy di Indonesia.
Dan untuk penerapan teknologi ini harus dengan pengawasan, riset serta penanganan yang harus melalui metode dan teknologi yang dapat memaksimalkan hasil teknologi nuklir ini dan meminimalkan resiko dari nuklir tersebut.

Sumber Bacaan :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar